Rabu, 21 April 2010

Sejarah Solar Cell (Photovoltaic)

Solar Cell pertama kali ditemukan oleh fisikawan asal perancis bernama Antoine Cesar Becquerel pada tahun 1839. Becquerel manamukan bahwa tegangan listrik terjadi saat cahaya jatuh pada elektroda yang digunakan pada penelitian tersebut.
Istilah Photo atau Foto berasal dari bahasa Yunani yang berbunyi "Phos" dan berarti cahaya. sedangkan kata Voltaic merupakan pengembangan dari istilah Volt yang diambil dari nama Alesandro Volta, seorang pelopor pengembangan energi listrik.
Orang pertama kali membuat solar cell adalah Charles Fritts pada tahun 1883. Ilmuan kebangsaan AS ini menggunakan Selenium sebagai semikonduktor yang sangat tipis dan dilapisi dengan emas. Akan tetapi sinar matahari yang dikonversi menjadi listrik menghasilkan effisiensi sebanyak 1%.
Kemudian pada tahun 1941, Russel Ohl seorang sarjana yang bekerja pada AT&T Bell Labs menggunakan Silicon pada solar cell.
Pada tahun 1954 tiga orang peneliti yaitu Gerald Pearson, Calvin Fuller dan Daryl Chapin dari AT&T Bells Labs menemukan bahwa Silicon dengan impurity (campuran berbagai senyawa dari unsur gas, cair dan padat) tertentu menjadi sangat sensitif terhadap cahaya dengan tingkat effisiensi 6%.
Pertama kali Jepang memamfaatkan material silicon amorf yang memiliki fleksibilitas tinggi sehingga dapat ditumbuhkan pada substrat apapun.
Teknologi solar cell telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 70-an terutama sejak terjadinya oil shock yang pertama. Solar cell dikembangkan khususnya didaerah pedesaan atau daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh jaringan PT. PLN (Persero) dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan dasar listrik pedesaan. Solar cell diperkotaan melalui program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk daerah perkotaan diluncurkan pada tanggal 28 Agustus 2003 oleh ESDM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar